ANALISIS KEKUATAN LENTUR KOMPOSIT DENGAN FILLER SERAT SABUT KELAPA DAN SERAT IJUK
DOI:
https://doi.org/10.34128/je.v6i2.95Keywords:
ijuk, kayu sengon, komposit, sabut kelapa, uji lenturAbstract
Kayu merupakan bahan baku yang paling banyak digunakan dan dibutuhkan sampai sekarang, sementara itu masalah lahan hutan dan perkebunan penghasil kayu semakin berkurang dan dapat mengakibatkan kerusakan bahkan bencana alam, tetapi masih ada serat-serat dari alam yang tidak banyak dimanfaatkan sehingga kondisinya melimpah misalnya sabut kelapa dan ijuk. Solusi untuk mengatasi permasalah tersebut diperlukan adanya alternativ bahan baku pengganti kayu, salah satunya yaitu papan komposit serat alam.Tujuan dari penelitian yaitu untuk mendapatkan variasi terbaik dalam komposisi papan komposit yang berbahan dasar resin dengan filler serat sabut kelapa(SSK) dengan serat ijuk(SI) yang diharapkan dapat menjadi alternativ untuk industri dalam produksinya. Metode pembuatan spesimen komposit berbahan dasar dari resin polyester tipe 157 BQTN dengan filler serat alam SSK dengan SI yang disusun dalam komposit. Spesimen komposit dibuat dengan standar ASTM D 7264. Pengujian spesimen komposit dilakukan dilaboratorium Politeknik Negeri Malang dengan mesin Universal Testing Machine dan dianalisa data pengujian menggunakan metode perhitungan Anova One Way untuk mengetahui pengaruh spesimen satu dengan lainnya terhadap kekuatan lentur komposit papan kursi. Hasil dari metode perhitungan kekuatan lentur terrbaik untuk komposit papan kursi didapatkan komposisi terbaik pada komposisi SSK (3%) dan SI (2%) dengan resin (95%) dan komposisi massa SSKSI memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kekuatan lentur komposit, karena Fhitung> Ftabel (48,08 > 5,14).
References
[2] Anonim 2018. AISKI. Asosiasi Industri Sabut Kelapa Indonesia. (http://pt-saa.co.id/index.php/en/berita/72-indonesia-bisa-kehilangan-rp-13-triliun-karena-sabut-kelapa/, diakses pada tanggal 29 Desember 2018).
[3] Purkuncoro, Aladin Eko, Sonief, Achmad Asad. 2017. Pengaruh Perlakuan Alkali (NaOH) Serat Ijuk (Arenga Pinata) terhadap Kekuatan Tarik. Jurnal Teknik Mesin ITN Malang. Vol 13, No 2, 1-5.
[4] Fauzi, 2014. Pengaruh Perlakuan Alkali, Fraksi Volume serat dan Panjang Serat terhadap Kekuatan Tarik Komposit serat Sabut Kelapa-Polyester. Jurnal Ilmiah Teknik Industri. Universitas Muhammadyah Surakarta, Surakarta.
[5] Rafael, E., U. 2015. Pengaruh Perlakuan Alkali Serat Sabut Kelapa terhadap Kekuatan Tarik. Lontar Jurnal Teknik Mesin Undana, 1-4.
[6] Jonathan, I., F. 2013. Analisis Sifat Mekanik Material Komposit. Jurnal Online Poros Teknik Mesin, 1-10.
[7] Ayubi, A., F. 2019. Pengaruh Komposisi Serat Sabut Kelapa dan Serat Ijuk terhadap Kekuatan Lentur Komposit Papan Kursi. Program Studi DIV-Teknik Mesin Produksi
dan Perawatan, Jurusan Teknik Mesin. Politeknik Negeri Malang, Malang.
[8] ASTM D7264. 2008. Standart Test Method for Flextural Propeerties of Polimer Matrix Composite Material. ASTM Internasional.
[9] Hadi, Syamsul. 2016. Teknologi Bahan. Andi Offset. ISBN 978-979-29-5586-6. Yogyakarta. 72-74X
[10] Calliester, W., D. 2007. Materials Science and Enginnering: An Introduction. Wiley Asia Student Edition, John Wiley and Sons, Inc., 7th Edition, Salt Lake City, Utah, USA.
[11] Junaidi. 2010. Titik Persentase Distribusi F Probabilita 0,05. (http://junaidichaniago.wordpress.com/2010/04/22/, diakses pada tanggal 30 Juli 2019).