PKM DESA SUMBERAGUNG KECAMATAN PESANGGARAN DALAM PENGAPLIKASIAN ALAT PEMECAH BUAH KAKAO
DOI:
https://doi.org/10.34128/je.v5i2.79Keywords:
Alat Pemecah Buah, Buah Kakao, kecamatan PesanggaranAbstract
Ketahanan pangan merupakan salah satu prioritas utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2015-2019 yang berfokus pada peningkatan ketersediaan pangan, pemantaban distribusi pangan, percepatan penganekaragaman pangan, dan pengawasan keamanan pangan segar. Kabupaten Banyuwangi memiliki banyak perkebunan kakao, baik yang diusahakan oleh rakyat maupun perkebunan negara (PTPN XII). Desa Sumberagung Kecamatan Pesanggaran merupakan daerah yang mayoritas penduduknya memiliki perkebunan kakao rakyat. Penanganan pasca panen dimulai dari proses panen, pemecahan buah kakao, fermentasi, dan pengeringan masih dilakukan secara manual. Permasalahan yang dihadapi oleh mitra salah satunya adalah pemecahan buah kakao yang masih dilakukan secara manual dengan menggunakan pisau sehingga selain membutuhkan waktu yang lama, juga dapat mengurangi kualitas biji kakao karena rusaknya biji oleh pisau. Program Pengabdian Kepada Masyarakat ini memberikan suatu inovasi alat pemecah buah kakao. Alat pemecah buah kakao ini nantinya diharapkan mampu menawarkan solusi terhadap permasalahan yang sedang dihadapi oleh petani mitra. Aplikasi alat ini mampu menghemat waktu petani dalam memecah buah kakao dan menjaga biji agar tetap utuh sehingga akan lebih efisien dan kualitas biji dapat terjaga.
References
[2] Davit, J, Yusuf, RP, & Yudari, DAS 2013, ‘Pengaruh Cara Pengolahan Kakao Fermentasi dan Non Fermentasi terhadap Kualitas, Harga Jual Produk pada Unit Usaha Produktif (UUP) Tunjung Sari, Kabupaten Tabanan’, Jurnal Agribisnis dan Agrowisata, vol. 2, no. 4, hh. 191-203.
[3] Indarti, E 2007, ‘Efek Pemanasan terhadap Rendemen Lemak pada Proses Pengepresan Biji Kakao’, Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan, vol. 6, no. 2, hh. 50-54.
[4] Indarti, E, Arpi, N, & Budijanto, S 2013, ‘Kajian Pembuatan Cokelat Batang dengan Metode Tempering dan Tanpa Tempering’, Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian Indonesia, vol. 5, no. 1, hh. 1-6.
[5] Mudrieq, SH 2014, ‘Problematika Krisis Pangan Dunia dan Dampaknya Bagi Indonesia’, Jurnal Academica Fisip Untad, vol. 5, n0. 2, hh. 1287-1302.
[6] Purwaningsih, Y 2008, ‘Ketahanan Pangan: Situasi, Permasalahan, Kebijakan, dan Pemberdayaan Masyarakat’, Jurnal Ekonomi Pembangunan, vol. 9, no. 1, hh. 1-27.
[7] Ruku, S 2008, Teknologi Pengolahan Biji Kakao Kering menjadi Produk Olahan Setengah Jadi, Buletin Teknologi dan Informasi, Sulawesi Tenggara, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian.
[8] Wahyudi, T, Panggabean, TR, & Pujiyanto, 2008, Panduan Lengkap Kakao: Manajemen Agribisnis dari Hulu hingga Hilir, Jakarta, Penebar Swadaya.