PENGARUH PERUBAHAN TEMPERATUR ATMOSFER TERHADAP JARAK TERBANG MAKSIMUM PESAWAT N219 PADA FASE TERBANG JELAJAH

Authors

  • Gita Kusumastuti Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Jember
  • Hary Sutjahjono Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Jember
  • Dedi Dwilaksana Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Jember

DOI:

https://doi.org/10.34128/je.v4i2.58

Keywords:

Pesawat N219, terbang jelajah, specific air range

Abstract

Pesawat N219 sebagai pesawat yang masih dalam masa uji terbang perlu dilakukan evaluasi dan
penyempurnaan di berbagai bidang, salah satunya adalah bidang performance. Bidang ini
mengkaji prestasi terbang seperti range maksimum yang dapat ditempuh pesawat dengan
menggunakan kapasitas bahan bakar yang tersedia. Untuk mengetahui pengaruh kondisi atmosfer
terhadap prestasi terbang maka pada penelitian ini diberikan variasi temperatur atmosfer yaitu
pada kondisi ISA 0, ISA+10, ISA+20, dan ISA+30. Fase terbang jelajah (cruise) merupakan fokus
kajian dalam penelitian ini karena fase tersebut adalah fase dominan baik dalam hal jarak, waktu,
maupun konsumsi bahan bakar. Metode yang digunakan adalah metode specific fuel consumption.
Metode ini digunakan untuk menentukan kecepatan yang dapat menghasilkan range maksimum.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari perubahan temperatur atmosfer
terhadap range maksimum pesawat N219 pada fase terbang jelajah. Hasil perhitungan
menunjukkan bahwa semakin besar peningkatan temperatur terhadap kondisi ISA 0 maka range
maksimum yang dapat dicapai oleh pesawat juga semakin meningkat. Pada kondisi ISA 0 range
maksimum yaitu 1 946,48 km dan terus mengalami peningkatan hingga ISA+30 yaitu sebesar 2
224,36 km. Hal ini terjadi karena dengan meningkatnya temperatur maka massa jenis udara
semakin menurun, menyebabkan specific air range meningkat, sehingga range maksimum pesawat
juga meningkat.

References

[1] Ojha, S, K., 1995. Flight Performance of Aircraft.
Washington DC: American Insitute of Aeronautics
and Astronautics, Inc.
[2] Turgut, E. T. et al., 2014. Fuel Flow Analysis for
The Cruise Phase of Commercial Aircraft on
Domestic Routes. Aerospace Science and
Technology, Volume 37, pp. 1-9.
[3] Rivas, D., Garcia, O. L., Esteban, S. & Gallo, E.,
2010. An analysis of maximum range cruise
including wind effects. Aerospace Science and
Technology, Volume 14, pp. 38-48.
[4] Ruijgrok, G., 1990. Elements of Airplane
Performance. Netherlands: Delf University Press.
[5] Fadholi, A., 2013. Studi Pengaruh Suhu dan
Tekanan Udara terhadap Daya Angkat Pesawat di
Bandara S. Babullah Ternate. Teori dan Aplikasi
Fisika, Volume 01, pp. 121-129.
[6] Filippone, A., 2008. Comprehensive analysis of
transport aircraft flight performance. Progress in
Aerospace Sciences, Volume 44, pp. 192-236.
[7] Baklacioglu, T., 2016. Modeling the fuel flow-rate
of transport aircraft during flight phases using
genetic algorithm-optimized neural networks.
Aerospace Science and Technology, Volume 49, pp.
52-62.

Downloads

Published

2017-12-29

How to Cite

Kusumastuti, G., Sutjahjono, H., & Dwilaksana, D. (2017). PENGARUH PERUBAHAN TEMPERATUR ATMOSFER TERHADAP JARAK TERBANG MAKSIMUM PESAWAT N219 PADA FASE TERBANG JELAJAH. ELEMEN : JURNAL TEKNIK MESIN, 4(2), 102–106. https://doi.org/10.34128/je.v4i2.58

Issue

Section

Articles